Wednesday, September 22, 2010

Perangai siswa di kelas.

Aaaaarrrrrggggghhhhhh!!!!
Ekspresi yang kadang timbul akibat tingkah laku anak/siswa di dalam kelas. Kadang kala seorang pendidik kehilangan akal bagaimana harus menyikapi atau bertindak saat situasi di dalam kelas tidak terkendali akibat perangai siswa yang bermacam-macam.

Menurut Andrew Fuller secara umum perangai anak/siswa dibagi menjadi 6 kelompok yaitu:
# si perunding (negotiator)
# si suka bersaing (competitor)
# si pemberani (daredevil)
# si manipulatif (manipulator)
# si tukang debat (debater)
# si pasif (passive resister)

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan perangai/sikap yang disebutkan di atas. Mengapa siswa melakukan perangai tersebut berulang kali?? Ternyata karena siswa merasa bahwa perangai yang mereka perlihatkan tersebut dapat membantu mereka mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan (jadi ingat sebuah acara TV "Nany 911") dan mereka "terjebak" dalam perangai tersebut yang akhirnya seringkali kita sebagai pendidik "mencap" siswa dengan perangai tertentu :(

Mengidentifikasi (bukan mencap ya) perangai apa yang dominan muncul dalam diri siswa sangat penting karena dengan begitu kita sebagai pendidik dapat menolong siswa (secara individual) untuk memperkaya perangainya dengan memperkenalkan berbagai jenis perangai dan membiarkan mereka bereksperimen dengan perangai-perangai tersebut.

Apa yang dapat kita lakukan untuk menolong si manipulatif?
Seorang anak yang berperangai manipulatif mampu menipu/membohongi orang dewasa. Memberi si manipulatif banyak kekuasaan di kelas akan memberi dampak buruk bagi kita. Yang dapat mengubah si manipulatif adalah seorang dewasa (pendidik) yang mengetahui sejauh mana mereka berkata jujur. Bagaimana cara tahunya? Gunakan beberapa waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengannya dan beritahukan kepada anak tersebut bahwa ia mampu berkontribusi tanpa harus memanipulasi/berbohong.

Bagaimana menolong si suka bersaing?
Untuk menolong si suka bersaing kita (pendidik) dapat menyediakan berbagai macam kegiatan yang merangsang perangai "suka bersaingnya". Misalnya memberikan kuis dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih menantang, puzzle yang rumit, projek yang sesuai dengan minat dan tema yang sedang dipelajari di kelas, berikan kepercayaan untuk membantu teman di kelas yang lebih kecil darinya (contoh reading buddy) dan lain-lain.

Menurut Andrew Fuller si pemberani seringkali memiliki karir yang sangat baik dan memberi pengaruh pada lingkungan sekitarnya. Tapi sebelum mencapai ini si pemberani harus belajar bagaimana membuat sebuah rencana, memprakirakan sesuatu, memprediksi dan juga belajar melakukan antisipasi. Selain itu mereka juga harus dapat memperlihatkan perangai mandiri (yang seringkali diperlihatkan oleh si pendebat). Tipe si pendebat seringkali tidak membutuhkan pertolongan dari orang dewasa. Jika kita banyak membatu si pendebat maka kemandiriannya akan berkurang dan ia akan bergantung pada orang dewasa (pendidik). Salah satu yang dapat kita lakukan untuk membantu si pendebat adalah mempersilahkan mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri (sampai batas wajar).

Wow...sambil saya mengetik tentang "posting" ini saya membayangkan 19 siswa yang sekarang saya ajar :) dan merasa sangat tertantang untuk mengidentifikasi perangai mereka dan menolong mereka untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Selamat berjuang para pendidik, maju terus pendidikan di Indonesia :)

Friday, September 3, 2010

Konferensi tengah semester








Tangerang, 2-3 September 2010

Pada tanggal 2 dan 3 September 2010 ini kami melakukan Konferensi Tengah Semester (Mid Semester Conference/MSC) di sekolah.
APA?
KTS adalah waktu khusus yang diberikan oleh sekolah agar Orangtua, Siswa, dan Guru dapat bertemu dan berbagi informasi/pencapaian siswa/masalah yang mungkin terjadi sepanjang 1 term (tengah semester) ini.

DIMANA?
Kegiatan ini biasa dilakukan di sekolah (kelas dan luar kelas).

KAPAN?
Di sekolah tempat saya mengajar KTS dilakukan 2 kali dalan satu tahun, yaitu pada tengah semester 1 dan tengah semester 2.

SIAPA?
Selain menemui guru kelas, orangtua dan siswa juga dapat menemui para guru spesialis (musik, seni, olahraga, mandarin, dll) dan memperlihatkan/mendiskusikan apa saja yang telah mereka pelajari dalam kelas para guru spesialis ini.

BAGAIMANA?
Berikut adalah gambar yang dibuat oleh rekan kerja saya di sekolah (Pak AS) mengenai bagaimana melakukan konferensi siswa.

Semoga bermanfaat...

Monday, April 26, 2010

5 steps to happier students

Interesting article from Shine magazine (April 2010|Issue 03)
happy reading...

Here are key tips for teachers to build positive relationships for student learning and wellbeing.

Connect (building rapport)
* greet students by name
* find out the interests of each student
* chat outside the class

Respect (valuing)
* take students seriously
* value your students' experiences
* involve students in decision making

Understand (empathising)
* listen closely to students
* see situation from a student's perpective
* think about how a student feels
* know the stories of your students' live

Support (helping)
* be available
* offer help when you think a students has a problem
* help students to develop strategies and access further support

Feedback (reinforcing expectations of success)
* help students to develop goals and timelines
* acknowledge effort
* acknowledge each student's strengths

Monday, February 15, 2010

What make an effective schools?

Gong Xi Fat Choi!
After leaving this blog not being updated for a while, today after an hour of quality reading in the library I would like to share with all the readers about "what make an effective schools?".

These are 8 things that indicate effective schools: (Shine magazine, February 2010|Issue 01)

@professional leadership

@focus on teaching and learning

@shared vision and goals

@purposeful teaching

@high expectations

@learning communities

@accountability

@stimulating and secure learning environment

Sounds easy?
Educators...let's make our schools effective!